Pada
dasarnya manusia menganggap bahwa uang adalah suatu kebutuhan yang mutlak, tak
ada yang bisa dilakukan apa-apa tanpa uang, sebab uang adalah segala-galanya,
segala-galanya menggunakan uang. Manusia selalu memikirkan bagaimana cara
mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan, baik itu keluarga maupun kehidupan
sendiri. Manusia memiliki banyak keinginan, seperti anak balita yang selalu
tertarik dengan setiap permainan yang ada di Timezone, juga suka ngiler ketika
melihat ice cream. Untuk mencapai kebutuhan tersebut, manusia harus bekerja dan
mendapatkan imbalan, agar setiap kebutuhan dan keinginan jadi terpenuhi.
Mendapatkan
suatu pekerjaan adalah suatu kebahagiaan pertama yang dirasa oleh manusia,
langkah pertama untuk menuju kegemilangan, permulaan pada perjuangan. Celakanya,
banyak para pekerja memilih suatu kerjaan berdasarkan apa yang didapat, berdasarkan
sertifikat, tetapi bukan skill. Hanya sedikit dari mereka yang mencari
pekerjaan sesuai dengan kemampuan, pun hobby. Tak hanya itu, yang paling
menyedihkan adalah mereka yang mencari kerja karna keterpaksaan, atau tuntutan
yang membuat mereka harus bekerja, tak peduli harus sesuai kemampuan atau
tidak, yang penting kerja. Tentu semua ini harus menjadi perhatian pada diri
sendiri.
Bekerja dengan
minat atau sesuai kemampuan adalah suatu pekerjaan yang hampir mudah dimengerti
oleh si pekerja. Sebab banyaknya teori yang didapat pada masa lampaunya. Tawaran
gaji bisa di atas UMR. Tidak hanya itu, pekerja seperti ini akan cepat di sayang
oleh atasan, dan dibutuhkan oleh tim nya. Tak diragukan lagi, jabatan pun akan cepat menyentuh dirinya, gaji besar pun akan
menjangkau dirinya.
Berbeda nasib
dengan para pekerja yang hanya sekedar untung mendapatkan pekerjaan, ditambah
lagi dengan background yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya, juga sangat
menyedihkan jika tidak memiliki kemampuan operasional, dan analisa, “yaa terima
ajalah dari pada nganggur” suatu kalimat pasrah yang tersimpan di kantong nya.
Keseringan
pekerja seperti ini sering mendapatkan tekanan yang tinggi dari kantor,
pekerjaan yang tertumpuk, kurang perhatian (seperti anak tiri), yang lebih
menyedihkan lagi harus di bayar dengan gaji yang pas-pasan. Sebab tidak
memiliki pengalaman kerja. Hal seperti ini sering memicu tingkat stress tinggi
pada pekerja tersebut, kelihatan seperti hidup tak bergairah, juga memicu roda
untuk mencari pekerjaan lain yang lebih nyaman dan tim yang support.
Berikut beberapa
pekerjaan yang membuat para pekerja Stress:
Gaji Rendah,
Karyawan dengan gaji rendah adalah menandakan bahwa karyawan tersebut tidak
memiliki pengalaman kerja yang sepadan, tidak menguasai teori, juga tidak
berkompetence sebagai pekerja. Sebagai seorang pekerja, haruslah sadar diri
kenapa dibayar dengan gaji rendah. Untuk itu, penting sekali mempertahankan
diri dari segala serangan kata yang datang dari senior atau juga dari teman
sekerja, sambil meningkatkan kemampuan dan menguasai teori kerja tersebut. Dalam
arti, jangan pernah meremehkan suatu teori.
Kerjaan menumpuk, Sudah tidak memiliki kemampuan, menguasai teori, malah
malas-malasan. Setiap karyawan selalu diberi target, dan hal itu sudah di ukur
sesuai waktu dan jabatan masing-masing. Aturan setiap perusahaan memberikan
waktu efektif kerja selama 7 jam/hari. Dan itu semua sudah diperhitungkan. Kebanyakan
para pekerja berleha-leha dengan pekerjaan yang dianggap bakalan selesai tepat
waktu. Tentu hal ini sangat jauh dari adab pekerjaan, dan berujung kearah
pemikiran dan tenaga, menghabiskan waktu sehingga diri menjadi stress dengan
pekerjaan. Celakanya, para pekerja kebanyakan menyalahkan perusahaan atau
atasan dengan pekerjaan yang banyak, tanpa disadari hal ini adalah murni
kesalahan sendiri. Berbeda hal jika ada kerja tambahan yang data begitu dadakan,
bukanlah suatu hal yang aneh dalam setiap pekerjaan yang mendapatkan kerja
tambahan. Untuk situasi seperti ini, atasan tau betul mana yang di
prioritaskan, dan mengerti dengan keadaan. Dalam arti, atasan akan menyiapkan
tim untuk membantu pekerja untuk menyelesaikan kerja tambahan tersebut.
Boss killer,
orang bila bos itu seperti rokok, bos yang buruk berbahaya buat kesehatan. Boss
yang killer memacu roda perputaran untuk mencari pekerjaan yang baru bagi para
pekerja, jikapun ada yang bertahan, tentu itu tidak akan lama. Dalam beberapa
kasus, boss yang buruk hanyalah akibat bentrokan karakter dengan karyawan. Lalu
bagaimana membedakannya? Boss buruk terlalu agresif, narsisistik, dan bahkan
kasar. Dalam pasar kerja yang tengah sulit, kabur ke pekerjaan yang baru
mungkin tak bisa jadi suatu pilihan, karna sulitnya mencari pekerjaan di jaman
ini. Oleh karena itu, sangat mudah bagi para pekerja untuk kehilangan motivasi
dan melakukan pekerjaan dengan baik. Namun ada cara sederhana untuk bertahan
yang bisa membuat pekerja terus berjuang dan termotivasi. Caranya yaitu, coba
susun daftar capaian harian, dan mencoretnya setelah selesai, catat setiap
aturan yang dirubah oleh atasan tadi, jika perlu “rekam” suaranya pada saat
memberikan materi baru. Rasa berhasil menyelesaikan sesuatu ini bisa membuat pekerja
tak menyerah. Mematikan telepon seluler atau tak mengecek email pada akhir
pekan juga membantu pekerja mengisi energi untuk pekerjaan, meski hanya
sebentar.
Kurang perhatian,
karyawan juga manusia, sama hal nya dengan para pemodal juga direktur. Seorang pekerja
yang tidak mendapatkan perhatian oleh atasannya dapat memicu niat untuk resign
kerja. Sebab, pekerja tersebut butuh masukan dan motivasi agar produktif
kembali saat bekerja. Atasan yang baik tentu memberikan perhatian kepada
bawahannya, perhatian tidak perlu berupa materi, bisa juga berupa kata-kata,
sentuhan yang meningkatkan gairah kerjanya.
Lingkungan,
Lingkungan salah satu factor yang berpengaruh terhadap kenyamanan hati dan
pikiran. Lingkungan yang saya maksud adalah “ruangan”. Ruangan yang kreatif
dapat merangsang kekreatifan para pekerja juga mampu membuat pekerja berdiskusi
dengan nyaman dan mencapai tujuan dalam bekerja. Ruangan yang biasa-biasa saja
akan membuat kesuntukan, kemalasan, capek, pengen tidur, kekurangan
produktivitas dan motivasi saat bekerja. Dalam hal ini, pekerjapun harus di
tuntut berani berbicara dengan atasan mengenai ruangan (lingkungan kerja
nyaman), tidak selalu mengandalkan atasan. Sebab atasan pun memiliki kerjaan
yang begitu banyak, tentu tidak akan begitu mendapat perhatian jika tidak
diberi tahu.
Bukan bidang,
Bukanlah suatu pilihan untuk menganggur, terkecuali memiliki warisan sebanyak 8
keturunan. Seperti yang jadi perhatian, mencari pekerjaan bukanlah suatu hal
yang mudah, apalagi memiliki background yang tidak begitu penting di suatu perusahaan.
Oleh karena itu, belajar mengenai tata cara bekerja dengan bidang/divisi yang
kita jalani. Dewasa ini tidaklah perlu repot-repot pergi ke toko buku untuk
mencari referensi, sebab kebanyakan orang sudah menuliskan di beberapa situs/blog
yang menjelaskan “cara kerja”. Tergantung kata kunci yang kita lacak di situs
pencarian. Selain itu juga jangan pernah malu untuk bertanya ke teman-teman
yang lebih senior di perusahaan tersebut. Namun, apabila hal ini dibiarkan
berlarut-larut, maka berkemunkinan besar pekerja tersebut akan mendapatkan
surat resign dari HRD.
Belum pengalaman, Setelah
menyelesaikan pelajaran dibangku pendidikan, tentunya mencari pekerjaan agar
tidaklah menganggur. Dimana-mana, menganggur itu bukanlah suatu hal yang
menyenangkan. Dengan semangat yang menggebu-gebu, bertanya kesana-kesini
mengenai informasi lowongan kerja, mencari informasi di internet, dan berharap
mendapatkan suatu pekerjaan dengan tujuan merubah nasib, dan berpenghasilan. Seperti
yang saya jelaskan diatas “jangan pernah remehkan teori”. Perusahaan akan
melakukan tes kemampuan kepada calon karyawan yang belum pengalaman tersebut. Adapun
tes yang diberikan yaitu berupa teori yang pernah kita pelajari di bangku
pendidikan sebelumnya. Jika kita tidak menguasai teori, maka alamat hancur, tak
akan ada pekerjaan yang akan menerima karyawan “abal-abal” terkecuali menjadi cleaning service or office boy. Maka dari itu, kuasai teori secukupnya
dengan mata pelajaran yang kita sukai, karna itu merupakan poin penting bagi
pekerja yang belum berpengalaman.
Dari beberapa hal di atas yang menyebabkan stress
kerja, selain kecerdasan, tekad kuat sangatlah penting untuk menumbuhkan semangat
kerja, untuk meraih kesuksesan dalam hidup karna jenjang karier itu pasti, pun
dengan gaji yang sesuai harapan. Berikut beberapa penjelasan sederhana untuk
meningkatkan tekad dalam bekerja.
Niat
Kerja, Munkin hal ini sudah banyak yang
faham. Kerja memang mengharapkan gaji setiap bulan. Tapi untuk apa gaji itu?
Untuk menafkahi keluarga. Dan ini adalah kewajiban, ini adalah bagian dari
ibadah. Jadi, niat bekerja itu sesungguhnya adalah ibadah. Jika niat ibadah,
artinya kita bekerja bukan untuk atasan, bukan untuk perusahaan, bukan untuk
rekan kerja. Semua itu hanya wasilah. Tapi sebenarnya kita bekerja untuk Allah.
Ibadah itu untuk Allah, sehingga rasanya tidak layak kita bekerja sekedarnya.
Tujuan,
Cita-cita, dan Harapan, Selain
bekerja itu sebagai ibadah, bekerja juga sebagai jalan kita meraih tujuan,
cita-cita, dan harapan kita. Apakah Anda memiliki cita-cita untuk meraih
jenjang karir yang lebih tinggi? Tunjukan dengan semangat tinggi. Jika Anda
ingin bekerja untuk mendapatkan gaji lebih besar, tunjukan dengan semangat yang
tinggi. Bahkan, jika Anda akan pensiun dalam beberapa tahun lagi, tidak ada
salahnya bekerja dengan semangat tinggi sebagai contoh untuk generasi muda dan
meninggalkan kesan positif bagi perusahaan dan rekan kerja Anda.
Untuk
Siapa Saja Anda Bekerja, Cara
selanjutnya membangkitkan motivasi kerja adalah dengan mengingat untuk siapa
kita bekerja? Untuk keluarga bukan? Untuk mereka yang Anda sayangi dan
menyayangi Anda. Jangan kecewakan mereka dengan semangat kerja yang rendah.
Justru Anda harus menjadi contoh bahwa Anda begitu semangat dalam bekerja.
Sejauh mana semangat Anda, sadar tidak sadar, akan membekas di pikiran bawah
sadar keluarga Anda. Anak-anak akan meneladani Anda. Bagi Anda yang belum
berkeluarga, mungkin Anda ingin membahagiakan orang tua Anda. Berbakti kepada
orang tua adalah satu ibadah, bahkan ibadah dengan pahala yang besar.
Sebaliknya, durhaka adalah dosa yang besar. Pantaskah kita bekerja dengan
semangat yang lembek padahal untuk berbakti kepada orang tua?
Sadari Apa yang Menjadi Perusak Semangat, Anggaplah anda sudah semangat kembali dengan 3 langkah
diatas. Munkin Anda akan mengatakan, “tapi” Ya, ada banyak hal yang bisa
merusak semangat kerja Anda seperti disebutkan diatas. Silahkan untuk disadari,
apa yang menjadi perusak semangat kerja? Apakah karena gaji yang kecil, tidak
puas dengan perusahaan. Boss yang killer, lingkungan yang kurang nyaman,
bekerja tidak sesuai passion? Atau munkin ada yang lain? Maka sadarilah sedini
munkin agar tidak mengeluh setiap saat.
Prioritas,
Cobalah untuk merenungkan sejenak, pikirkan mana yang lebih penting. Apakah niat
ibadah, cita-cita, orang-orang yang kita sayangi? Memang ibadah jauh lebih
penting dibandingkan atasan yang killer. Pun cita-cita untuk masa depan juga
jauh lebih penting dibandikan rekan kerja yang usil. Begitu juga orang-orang
yang kita cintai jauh lebih penting dari masalah apapun yang ada. Semuanya ada
ditangan Anda yang siap Anda pilih, dimanapun dan kapanpun.
Percaya Diri, Yakinlah
bahwa diri kita mampu mengatasi suatu masalah yang berulang-ulang. Mampu bertahan
dalam segala tantangan. Mampu menghadapi semua rintangan yang menghadang. Percaya
kepada diri bahwa kita bisa dan mampu untuk bekerja cerdas. Tancapkan tekad
kuat dalam hati bahwa kita TIDAK LEMAH.
Itulah sedikit penjelasan
mengenai cara meningkatkan tekad dalam bekerja. Perlu di ingat bahwa motivasi
atau semangat jangan dianggap enteng. Saat motivasi turun, kerja juga jelek. Maka
ini bisa meusak karir, bahkan bisa merusak kemampuan dan harga diri dihadapan
yang lain. Tak ada orang yang menginginkan kehilangan harga diri.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment