Saturday, January 14, 2017

Salah Paham Atasan dengan Bawahan

Bukan suatu hal yang aneh ketika perdebatan yang terjadi antara atasan dengan bawahan di suatu perkantoran. Hal ini terjadi dikarenakan ketidak sesuaian pendapat bawahan yang diterima oleh atasan yang menyebabkan timbulnya penolakan keras dari atasan (boss). Sehingga membuat kepala atasan jadi meledak-ledak.



Sebagai orang yang bijak, perkataan, masukan, atau pendapat yang diajukan oleh bawahan harusnya di cerna dengan baik, dan bersikap secara dewasa. Sebab, setiap pendapat yang diajukan belum tentu itu adalah suatu kata yang bertele-tele. Mencerna kalimat perkalimat harus dimiliki seorang atasan jika tidak ingin dianggap sebagai atasan "abal-abal".

Tidak hanya disitu saja, sebagai seorang bawahan haruslah bisa menjaga etika dan adab bicara. Perhatikan lawan bicara, waktu, situasi, dan kondisi. Bisa jadi hal ini karna kurang tepatnya situasi dan kondisi yang menimbulkan atasan tak mau menerima pendapat bawahannya. Jadi artinya, tidak ada yang benar, bisa juga tidak ada yang salah. Keduanya benar, dan salah.

Komunikasi memanglah penting dalam bersosial. Begitu juga berpendapat ataupun memberikan pendapat kepada satu atasan. Namun perlu kecerdasan dan kekuatan perasaan dalam menentukan waktu, situasi, dan lokasi agar pendapat yang kita berikan jangan sampai dibuang oleh atasan.

Untuk itu perlu diperhatikan waktu, apakah waktunya sudah tepat untuk kita berpendapat? Jika waktunya belum pas, akan lebih baik disimpan dahulu, atau dicatat di buku harian dan akan disampaikan pada waktu yang tepat.

Setelah itu, tentu perlu diperhatikan situasinya. Perhatikan lingkungan dahulu, lalu apa yang telah dilakukan oleh atasan beberapa jam yang lalu, berbicara dengan siapa dia sebelumnya. Dan, pendapat seperti apa yang dilontarkan oleh dia, jika masukan yang diberikan itu suatu yang benar "menurut" nya. Maka, dalam hal ini janganlah mencoba untuk memberikan pendapat dahulu, karena dia akan memaknai pendapat kita itu adalah patahan untuk dia. Jadi akan lebih baik disimpan dahulu dan dibicarakan di esok hari atau di parkiran pada saat pulang.

Terakhir yaitu Kondisi. Melihat suatu kondisi pada saat ingin berbicara adalah satu hal kecerdasan yang dimiliki. Ketika kondisi atasan lagi semangat-semangat nya memberikan masukan, tetapi kita sebagai bawahan merasa bahwa masukan yang diberikan itu cukup merepotkan pekerjaan, atau menambah beban sehingga membuang-buang waktu yang efektif. Maka lontarkan lah dengan cara memberikan masukan dalam bentuk pilihan. Contoh: "mohon maaf, sebenarnya saya tidak mau mempertanyakan hal ini, tetapi saya butuh konfirmasi. Menurut saya masukan dari boss bagus sekali, tapi saya juga ada sedikit masukan. Bagaimana jika ......... Sebab ........... Dalam arti, kita jadi mudah untuk melakukan ............. Mohon konfirmasinya boss?". Perhatikan reaksi atasan tersebut, apakah dia menerima atau tidak. Namun jika dirasa kondisinya belum tepat juga, maka lakukan percakapan berdua dari Heart to Heart. Sebagai bawahan, tentu mengenal betul bagaimana watak atasan masing-masing. Semua masalah pasti bisa diatasi dengan pikiran dan hati yang tenang. Atasan juga manusia.

No comments:

10 Kelebihan yang Dimiliki Oleh Anak

 Setiap anak memiliki potensi oleh Allah swt. Allah memberikan 10 kelebihan kepada anak, maka orang tua harus memperhatikan kecerdasannya: 1...