Terkadang aku masih ingin dalam kesendirian, menyendiri dari kerumunan bukan berarti tidak menyukai suatu keakraban. Aku tidak pernah menganggap bahwa ini adalah kutukan maupun sumpah kampret yang datang dari dunia antah berantah. But, its my life, and I know who Iam. Sebab, aku diam bukan berarti menikmati kegalauan, bukan pula memikirkan sesuatu yang tidak penting, bukan pulang sedang dilanda masalah. Tetapi, aku diam karena aku menikmati diam.
Seseorang tak bisa memaksakan kehendanya terhadap diri ku, begitu juga sebaliknya. Hidup bukan untuk diresahi tapi bagaimana cara melakukan sebuah tindakan yang terpuji, menghadapi berbagai macam ragam masalah dengan seninya tersendiri. Hidup adalah suatu rahasia yang tidak diketahui oleh manusia pada umumnya. Namun biar bagaimanapun, setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai pengetahuan tentang kehidupan.
Menikmati kopi hitam aroma kapal api membawa kenikmatan bagai duduk di puncak gunung, sambil memakan 2 goreng bakwan yang hangat. Semua dinikmati dengan cerita warung kopi, cerita yang tidak permanent. Munkin nanti akan beda kisah lagi. Yaa, itulah cerita malam yang tidak pernah berujung, hanya ketiduran lah yang dapat menghentikan cerita ini.
Orang menatap saya seperti perangkat yang independen, percaya diri dan menampakan tidak bergantung dengan yang lainnya. saya tidak akan terhibur dengan pertanyaan kuno yang bisa membuat saya semakin muntah. Lebih baik diam dari pada menjadi seorang pengganggu. Itu lebih baik.
Mereka memang benar bahwa manusia itu adalah makhluk sosial, tiada manusia yang hidup kesendirian, tapi itu tidak bisa ditekankan bagi yang memiliki budaya tersendiri.
No comments:
Post a Comment