Pengalaman telah membuktikan bahwa sebagian besar warna jiwa kita
di bentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu, kesadaran untuk memilih lingkungan
yang sehat adalah sikap yang sangat bijaksana. Sebagai ilustrasi, renungkanlah
kisah yang dialami oleh kulit kambing berikut ini.
Lain halnya yang dialami oleh kulit kambing yang berteman dengan
kayu. Tampaknya tidak akan pernah ada yang semalang nasibnya. Setiap hari,
paling sedikitnya lima kali, ia dipukul orang dengan sekuat tenaga. Rupanya ia
dijadikan beduk!
Pesan yang ingin disampaikan dengan ilustrasi di atas adalah, kita
harus pandai-pandai dalam memilih teman. Janganlah penjahat dijadikan sahabat,
atau ahli fitnah dijadikan teman serumah. Tapi jadikanlah ulama sebagai
prioritas teman yang utama. Bukankah bila kita berdekatan dengan asap maka kita
juga akan berbau asap?
Bila tidak memungkinkan bagi kita untuk menghindar dari lingkungan
yang buruk, maka pandai-pandailah kita membentengi diri. Tirulah ikan laut. Ia
demikian pintarnya membentengi diri, sehingga meskipun ia hidup dalam
lingkungan yang asin, tetapi selama hayat di kandung badan, pantang baginya
untuk menjadi ikan asin.
No comments:
Post a Comment