Terkadang saya masih ingin dalam kesendirian, menyendiri bukan
beraarti kesepian ataupun kuper. Saya tidak pernah menganggap ini adalah sebuah
kutukan maupun sumpah kampret yang datang dari dunia antah barantah. But, its
my life, I know who I am.
Seseorang tak bisa memaksakan kehendaknya terhadap diriku, begitu
juga sebaliknya, hidup ini bukan untuk diresahi tapi bagaimana cara melakukan
sebuah tindakan yang terpuji, menghadapi bermacam ragam masalah dengan seninya
tersendiri.
Menikmati kopi hitam aroma kapal api membawa kenikmatan bagai duduk
di puncak gunung merapi, sambil memakan 2 gorengan bakwan yang hangat, hmmm
nyumi…
Semua disibukkan dengan cerita warung kopi, cerita yang tidak akan
permanen, munkin nanti beda cerita lagi. Orang menatap saya sebagai perangkat
yang independen, percaya diri, dan menampakkan ketidak bergantungan dengan yang
lainnya. That’s right, its me…
Saya tidak akan terhibur dengan beberapa pertanyaan kuno yang bisa membuat ku semakin muntah. Aku lebih baik diam dari pada menjadi seorang pengganggu. Aku tahu mereka memang benar bahwa manusia adalah makhluk sosial, tiada manusia yang hidup dalam kesendirian, tapi itu tidak bisa ditekankan bagi orang yang memiliki budaya tersendiri, sebab setiap manusia memiliki budaya masing-masing.
No comments:
Post a Comment