Tuesday, January 24, 2017

Penyesalan yang Abadi



Kadang-kadang kita seringkali tidak bisa mengambil analogi dari peristiwa kehidupan yang terjadi sehari-hari. Misalnya, bila suatu ketika kita ingin pergi menuju kota A. Jalan untuk menuju ke kota tersebut dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu melewati kota B atau berputar sedikit melalui C. Bila kita tempuh melalui B, waktu yang dibutuhkan sekitar dua jam, sedangkan bila kita melalui C memakan waktu yang lebih lama lagi, yaitu sekitar tiga jam. Pada saat kita akan berangkat, terdengar kabar burung bahwa di kota B sedang terjadi kerusuhan. Maka biasanya, walaupun yang kita dengar hanya kabar angin yang belum jelas kebenarannya, kita tidak mau ambil resiko. Kita akan memutuskan segera berangkat ke kota A melalui C, walaupun jarang yang ditempuh lebih jauh.

Contoh lain,  misalnya kita ingin bepergian ke suatu daerah. Jalan yang harus ditempuh adalah melewati hutan yang munkin masih banyak binatang buasnya, atau melalui jalan sawah namun jaraknya lebih jauh. Pastilah kita akan memutuskan mengambil jalan sawah. Biarlah jauh sedikit, yang penting aman. Biasanya kita berpikiran seperti itu, meskipun sebenarnya kita sendiri tidak terlalu yakin kalau lewat jalan hutan pasti kita akan bertemu dengan harimau

Kalau kita mati, dan itu pasti terjadi. Maka secara akal pikiran ada dua kemunkinan yang bakal terjadi sesudah itu. Pertama, kita menguap seperti halnya api obor yang ada. Kedua, kita akan mengalami kehidupan abadi di alam lain dengan menerima segala konsekuensi atas sikap hidup yang kita lakoni pada waktu di dunia dahulu. 

Mana yang kita percayai? Dalam hal ini, mengapa tidak kita terapkan saja filosifi di atas? Bukankah jauh lebih aman bila kita menyiapkan diri untuk kemungkinan yang kedua? Seandainya ternyata kemunkinan pertama yang benar, kita pun tidak akan mengalami kerugian. Tetapi bagaimana bila ternyata kemungkinan kedua yang benar? Tentulah kita akan tenggelam dalam penyesalan yang abadi.

No comments:

10 Kelebihan yang Dimiliki Oleh Anak

 Setiap anak memiliki potensi oleh Allah swt. Allah memberikan 10 kelebihan kepada anak, maka orang tua harus memperhatikan kecerdasannya: 1...