cerita ini saya persembahkan untuk almarhum Ibu saya, dan semua Ibu-ibu yang diciptakan oleh Allah S.W.T dimuka bumi ini…
Beberapa hari yang lalu, saya dan teman saya pulang dari Tiku selesai berjualan, salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Barat. Dalam perjalanan pulang tersebut seperti biasa kami selalu membahas hal-hal apa saja yang dapat kami diskusikan agar perjalanan terasa menyenangkan. Sebab jarak tempuh kota Tiku dan Pariaman sekitar 3 – 4 jam. Waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 19.30 wib. Lalulintas yang tidak begitu padat ditengah hutan rimba dengan tiupan angina yang menyejukkan membuat suasana diskusi kami terasa begitu menyenangkan walaupun dengan nada yang keras :-D. Kami membahas mulai dari kehidupan, politik, Negara sampai masa lalu dan pasangan.
Dari kejauhan kami melihat seorang ibu dengan usia sekitar 60 tahun dengan wajah yang sudah lesu karena mungkin kelelahan, mencoba mencari tumpangan ( kayaknya ingin pulang ). Sebuah mobil pick up yang biasa pembawa sapi pun berhenti, setelah nego ibu tersebutpun naik dibelakang mobil tersebut. Kami melewati mobil tersebut, namun hati dan perasaan saya terus tertuju kepada sang ibu tersebut. Mobil yang kami pakaipun diperlambat oleh teman saya dan memberikan kesempatan mobil sapi tersebut untuk melewati mobil kami (Prah). Akhirnya mobil tersebut tepat didepan mobil yang kami bawa. Kamipun melihat wajah sang ibu yang begitu lelah, dengan kerutan diwajah serta pandangan yang kosong kearah bukit, mmmmm… ntah apa yang dia pikirkan saat itu…
Kami terus memperhatikan sang ibu yang berada di mobil pick up pembawa sapi didepan mobil kami, dan tidak berapa lama, sang ibupun terlihat tertidur. Sang ibu tidur begitu pulas, karena tikungan demi tikungan dan lubang dari jalanan perbukitan yang kami lalui tidak membuat sang ibu terjaga. Hempasan mobil karena lubang dijalan dan goyangan mobil kekiri dan kekanan juga tidak mampu membuat sang ibu tersebut terjaga. Begitu lelahnya sang ibu setengah baya itu.
Begitu luar biasanya Sang ibu tersebut, dengan usia yang sudah ujur, kulit yang sudah keriput serta tenaga yang sudah sangat terbatas, beliau masih saja bekerja untuk memberikan kehidupan bagi keluarganya, beliau tidak lagi memperdulikan kehidupannya, bahkan mungkin kesehatannya, dia tidak takut hujan, tidak takut hinaan, cacian bahkan gagal! Dengan tujuan bahwa sang ibu tersebut ingin anaknya dapat makan, bisa bayar uang sekolah, dan kebutuhan keluarganya.
Tak dapat saya bayangkan bagaimana perasaan sang ibu tersebut ketika melihat anak nya tidak selesai sekolah, hanya karena tidak mau belajar, atau mengikuti lingkungan,.? kita tidak semangat hanya karena kita pernah kecewa atau tidak mau lagi berusaha hanya karena kita pernah gagal!
Terlalu egois… karena hanya memikirkan diri kita sendiri…
Cintailah orang-orang yang selama ini telah berjuang untuk hidup kita, berikan kasih saying yang tulus buat kedua orang tua kita, khususnya ibu kita. Jangan pernah kita sakiti hatinya, karena mereka ( orang tua kita ) tidak akan pernah menyakiti hati anaknya.
Bagi yang saat ini masih memiliki kedua orang tua, peliharalah mereka, cintai mereka dan senangi mereka, karena apa yang mereka lakukan selama ini buat kita tidak pernah mereka tuntut. Dan satu hal bahwa sukses kita ada di do’a mereka!!!
Selamat jalan Ibu,,do'a ku menyertai mu...