JAMAN MILENIUM
Aku masuk
sekolah SMA tepat di tahun 2000, tahun itu disebut sebagai tahun milenium.
Tapi, tahun itu bukanlah tahun kebahagiaan bagiku, bukan tahun yang baik untuk
ku. Karena, Aku mulai mengalami kekacauan dimasa itu, Aku terjatuh kedalam
jurang, Aku salah jalan, dan Aku tersesat. Tak seorang pun yang menyadari bahwa
Aku yang kecilnya sangat rajin shalat, sering ke masjid, dan mengaji dirumah.
Namun semua berubah setelah Aku di usia remaja. Aku mulai melawan, membantah
setiap perkataan yang ditujukan kepada ku, dan lebih parahnya, Aku sudah tidak
pernah melakukan shalat wajib lagi yang hanya 5 waktu dalam sehari.
Pada jaman SMA, Aku
sering berpindah-pindah sekolah karena kelakuan ku yang buruk. Aku memiliki
banyak teman, dan Aku sering dihargai. Aku merasakan kebebasan, tak ada lagi
yang namanya kesedihan, yang ada hanyalah uang. Yaa uang, bagaimana caranya Aku
harus mendapatkan uang untuk memanjakan diriku dengan membeli alkohol dan
beberapa paket barang haram. Setiap hari Aku memaksa memintak kepada kakak
sepupu ku, bahkan Aku berbohong sama bibi dan orang tua ku. dengan alasan,
untuk membeli buku, membayar segala macam iuran yang ga masuk di akal. Hingga
akhirnya semua kebongkar. Aku ketahuan menggunakan barang haram dan meminum
minuman alkohol. Semua tercengang seakan tidak percaya. Aku dimarahi setiap
hari, tetapi Aku tidak sedih malah yang ada adalah kebencian, kenapa Aku dimarahi.
Bahkan dengan rasa penuh emosi aku berkata “tak seorang pun yang menyayangiku,
untuk apa aku hidup di dunia ini, toh jikapun Aku sudah tidak ada munkin tak
seorang pun yang akan bersedih, tak seorang pun yang akan menangis, juga tak
ada seorang pun yang merindukan Aku”.
Aku dibawa
pindah oleh kakak ku ke Jakarta dan sekolah disana. Kakak ku berjanji kepada
orang tua ku dan juga bibi ku bahwa dia akan menjaga dan merawat ku. Aku pun
ikut dan mematuhi nya. Setiba di Jakarta, Aku dikenali dengan saudara ku juga,
namanya Nanda. Dia gadis kecil yang smart. Nanda sering ngajak ku jalan-jalan
ke mall, dan juga memperkenalkan Aku dengan teman-temannya. Tapa disadari,
salah satu teman sodaraku itu jatuh hati ketika melihatku pertama kali, hehehe.
Namanya Putri. Dia memberiku sepucuk surat, Aku pun kaget penasaran dan berlari
ke kamar untuk membaca surat tersebut. Ternyata dia menyatakan cintanya kepada
ku. Setelah membaca surat tersebut, aku tersenyum lalu berucap “kamu manis Put,
dan kamu juga berani”.
Ke esokan
harinya, Putri mengunjungi ku kerumah menanyakan keberadaanku sama kakak ku “Assalamualeykum,
kakak, Dino nya ada?” tanya Putri ke kakak ku. “Dino ada di kamar, masuk aja
Putri” kakak ku menyebutkan dan mengajak putri untuk masuk kerumah. Lalu kakak
memanggilku ke kamar dan bilang “Dino, ada Putri tuh di luar”, “Iya sebentar”
sahut ku. Aku keluar menemui Putri dan berkata “Hai Put, ada apa?” tanya ku
pada Putri yang lagi duduk dikursi dan senyum-senyum melihat ku. “Ga ada
apa-apa, aku Cuma mampir aja”, jawab Putri, “Kamu lagi ngapain, Dino?” tanya
putri kepada ku, “Ga ngapa-ngapain sih, dikamar aja baca buku” jawab ku sambil
membalas senyuman Putri. “Owh, kalo gitu, jalan-jalan yuk sama Aku?” ajakan
Putri. Aku merasa malu dan garuk-garuk kepala bagian belakang sambil
cengengesan “Kita jalan-jalan kemana Put?” tanyaku sambil penasaran, “Jalan-jalan
aja, yaa ke taman kek maen, emang kamu ga bosan dirumah terus?” Putri
membujukku agar Aku bisa ikut dengannya, “Ok deh, aku cuci muka dulu ya!” jawab
ku setuju, lalu kami berpamitan ke kakak ku untuk jalan-jalan ke taman.
Pandangan
batinnya telanjang sebagaimana adanya,
Liriknya
disertai tanpa emosi,
Jiwanya
tidak tergoncangkan dengan adanya stimulant yang berasal dari dalam dirinya,
maupun berasal dari lingkungannya,
Hidupnya
dalam nuansa kaya tanpa harta, sakti tanpa ilmu.
Putri adalah
seorang gadis hitam manis berambut keriting panjang dan lebat, dia anak orang
kaya tetapi tidak kelihatan kaya, dia berpenampilan sederhana dan tidak
sombong. Gak heran jika semua orang yang berada dilingkungan ku itu iri ketika
Putri mendekati ku. Tapi ada juga yang merasa salut sama ku karna mampu membuat
Putri jatuh cinta kepada ku, karena Putri adalah seorang wanita idola para
lelaki yang ada di lingkungan ku tersebut.
Putri orang yang
selalu mengisi hari-hari ku yang kosong, dia bisa membuat Aku melupakan
kehidupan ku yang kelam, dia selalu setia mendengarkan ocehan ku walaupun
berjam-jam lamanya, dia selalu tau dengan cuaca hati ku, dan dia bisa membuat Aku
tersenyum. Ketika Aku lagi bahagia, aku tau kepada siapa kebahagiaan itu akan aku
bagi.
Namun
kebersamaan itu hanya bersifat sementara. Aku menikmati indahnya hidup ini
bersama Putri hanya selama 3 bulan. Hubungan kami putus ketika kakak Putri
melarang nya untuk berpacaran dengan ku, kakak nya tidak menyukaiku. Karna Aku hanyalah
orang biasa yang berpenampilan slengean. Putri tidak berani melawan perkataan
kakak nya karna yang merawat Putri selama ini adalah kakak nya. Aku pun
memberanikan diri untuk menjemput Putri kerumahnya, namun aku dihadang oleh
kakak Putri, Aku diusir, Aku dimaki. Aku sudah tak bisa berkata apa-apa lagi
sewaktu kakak nya Putri memuntahkan beberapa syair kuno kemuka ku. Aku lemah,
dan membalikan badan ku melangkah pulang.
Aku merasakan
kesepian dan kesedihan. Setiap hari, setiap malam Aku selalu memikirkan Putri
apakah dia juga memikirkan Aku?. Diriku yang tadinya memiliki kehidupan tapi
hilang lagi bagaikan asap yang dibawa angin. Ingin sekali ku berlari kesana tak
peduli berapapun sakitnya, memeluknya dan menangis dipangkuannya. Tapi Aku tidak
sanggup karna Aku hanyalah lelaki pengecut yang hanya bisa bersandar di tempat
orang yang memberikan Aku energi.
Beginilah
planet kehidupan
Dunia
penuh warna
Perputaran
bumi entah kapan berhenti
Disaat
saudara kita merasa tersepelekan, merasa tak diacuhkan
Disitulah
dia memuntahkannya dalam sebuah nyanyian jiwa
Teriakan
yang memekikkan hati
Cerita
kuno yang seharusnya hanyut terbuang di samudera seakan kembali di hamparan
pantai
Kehidupan
ini tak seindah bunga mawar, wangi dan menyembuhkan
Realitanya
tak seindah pilihan menentukan jalan
Menentukan
tanpa pertimbangan yang logis
Hanya
mampu menjadikannya sebuah penyesalan
Munkin
aku bukan orang yang tegar
Mampu
mematahkan ranting yang menusuk kaki ku
Berjuta
bintang di galaxy hening diselimuti awan hitam
Tak ada
cahaya penyejuk hati
Wahai
rembulan yang disana, tolong dengarkanlah
Hanya
engkau lah pemilik caya malam ini
Biarkanlah
malam ini berlalu tanpa perbuatan.