TERSENYUMLAH
Aku tau bahwa
kehidupan ku tidak lah lebih baik dari mereka, bahkan kemampuan ku tidak lah
lebih hebat di banding mereka semua. Namun, aku selalu bisa mencari kebahagiaan
ku dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh mereka, dan tau bagaimana cara
memanjakan hati ku, dan mereda emosi ku. Kebahagiaan ku jauh lebih berharga
dari segala yang mereka punya, tak dapat dinilai.
Aku mengenal
kebahagiaan ini semenjak aku tau apa itu kebencian dan kesombongan. Mereka yang
membenci aku adalah mereka yang tidak pernah bisa merasakan betapa indahnya
dunia ini. Mereka yang menyombongakan diri nya kepada ku adalah mereka yang
tidak menyadari betapa luasnya bumi ini. Munkin mereka tidak sadar bahwa
manusia itu adalah makhluk yang memberi nilai dan mampu memberikan tangan
ketika mereka terjatuh dari tangga, dan mampu memberikan boncengan untuk
berlari ketika mereka letih berlarian dikejar anjing, bahkan lebih hebatnya lagi
manusia juga mampu memberikan tempat berteduh gratis ketika mereka basah karena
kehujanan.
Aku tidak
selamanya hidup dalam kesusahan, karena aku bukanlah manusia susah. Dalam
setiap langkahku berjejak sebuah niat yang penuh dengan kebaikan, tanganku
selalu mampu untuk berbagi walaupun secuil, suaraku yang pelan mampu
mendendangkan syair-syair untuk menenangkan hati mereka yang galau, bibirku
yang sedikit berwarna pink mampu memberikan senyuman kepada mereka yang lagi
dilanda kesedihan. Aku berkata seperti ini karena aku tau siapa diriku, aku tau
bagaimana cara membahagiakan diriku walaupun dalam setiap lamunan dan
kesendirian. Aku menepi bukan berarti aku menjauh ataupun dijauhi, karena aku
tidak ingin menjadi pengganggu di tengah canda gurau mereka yang begitu asik
dengan gelak tawa yang lepas tanpa sadar kalau hari sudah semakin senja. Tetapi
aku pun juga ikut bahagia ketika melihat mereka senang dan dijauhi dengan rasa
keluhan.
Hebatnya, aku
selalu menerima kedatangan mereka ketika mereka membutuhkan bantuan ku untuk
meringankan beban yang ada di pikiran bahkan memuntahkan segala rasa yang
menyumbat di hati mereka, semua cerita lebay itu tetap ku simak dengan
keseriusan. Tak segan-segan aku pun memberikan saran-saran berdasarkan
pengalaman ku sendiri, dan memberikan motivasi agar mereka tetap teguh seperti
bapak Mario.
Memberikan motivasi
dan energi positif kepada mereka adalah salah satu kebahagiaan bagi diri ku. Aku
tidak pernah marah ketika ada orang lain membenci ku karna alasan maupun tanpa
alasan, bagi ku itu masalah dia. Aku tidak pernah risih ketika orang lain
menyombongkan diri nya dihadapan ku, karna bagi ku itu urusan dia. Namun, aku
tetap tersenyum ketika mereka bertamu ke singasana ku untuk berbagi, maupun
memberikan saran, tapi yang lebih sering mereka datang kepada ku untuk sekadar
curhat.
Hidup, aku
selalu menikmati kehidupan ini, apapun bentuk ku, apapun status ku. Tapi biarpun
begitu, aku pun pernah juga mengalami rasa “ngeluh” bahkan juga membutuhkan
seorang pendengar yang mau mendengarkan, karna aku bukanlah manusia hebat
seperti khotbah nya orang-orang, aku hanya manusia biasa yang memiliki rasa
sedih, kesal, nafsu, dan juga rasa kasih. Namun tentunya hal ini tidak lah
keseringan maupun ke setiap orang. Karna bagiku, tak semudah itu untuk
meluapkan rasa hati, tak segampang itu aku menceritakan kesah ku kepada semua orang.
Dalam arti, ada orang pilihan yang selalu tau cuaca hatiku.
Itulah lingkaran hidup. Ibuku pernah menyebutkan
sebuah pepatah kuno “sebanyak orang yang membenci kita, sebanyak itu pula orang
yang menyayangi kita”. Aku selalu mengingat kalimat tersebut, karna dengan
begitu aku merasa tidak perlu kuatir. Manusia adalah makhluk sosial, tak ada
manusia yang hidup dalam kesendirian, walaupun ada mungkin hidupnya benar-benar
malang, dan tidak berwarna.
2 comments:
Tersenyum lah.. Karena senyum adalah berbagi bahagia paling sederhana. Dan kau tak pernah tau senyum mu yg mana yg mampu mengantarkan orang yg kau berikan senyum lebih semangat dan mampu menghadapi kejamnya dunia
Terimakasih telah kembali mengingatkan saya untuk tetap tersenyum
Terimakasih sudah mau mampir dihalaman ku yang munkin tidak begitu rapi. :) semoga kita bisa bersua kembali diladang perjumpaan, sambil senyum-senyuman.
Post a Comment